KOLOM

Sajak-Sajak Arsenius Agung

×

Sajak-Sajak Arsenius Agung

Sebarkan artikel ini

Oleh Arsenius Agung

Sajak Mata Terbenam

Artinya kita sejenak melepas pandang tanpa meratap seperti sedia kala

Artinya kita akan saling menguji sejauh mana terjang rindu kita lalui

Sejatinya cinta adalah mata batin yang menatap jujur menembus kalbu hati
Mencintaimu adalah cendramata dari maha kuasa yang berlabuh di hatiku

Kita saling mencintai juga saling mengadu dalam do’a pengharapan
Agar kelak restulah yang mengatuk lalu memberi kabar untuk seatap dalam cinta yang terjaga

Segalanya adalah cobaan
Kau pergi dengan linangan
Kejujuran air mata adalah bait yang berceceran
Dan cinta mencintai adalah kodrat insan
Peluklah rindu ini
Jagalah agar ikrar yang kita pelajari kelak fasih di atas altar kesucian

Kekasih menangislah
Bila aku merelakan langkahmu berpetualang
Tersenyumlah jika melihat air mataku mengandung keraguan
Maka pahamilah arti cinta dan kehilangan

Hiduplah jalan barumu
Merendahlah untuk rinduku
Sebab cinta yang sejati
Bermula dari kata yang terjaga
Dengarlah sajak ini
Menantimu adalah rahmat yang kelak ku jaga.

Kerinduan

Setebal apapun sajak di tulis tentang kerinduan, adalah ramuan yang sulit di utarakan dengan kata-kata

Kata adalah senjata ujar sang aktivis

Namun sulit kau utarakan perihal kerinduan kepada sang kekasihmu yang terlampau jauh untuk temu, apalagi menggenggam tangannya dalam alunan melodi

atau bercangkrama seperti sedia kala

Maka, sang pujangga berbondong-bondong memilih menyendiri lebih banyak pertapa perihal rindu dari pada menangis takut kehilangan

Sebab cinta yang kau pelihara yang beradab maka melahirkan etika cinta yang begitu suci

Dengarlah kekasih

Rinduku terkutuk tak berbisa, apalagi mengetuk hati orang lain

Sebab cinta sang pujangga kemanusiaan pun takut memainkan perasaan, apalagi mempecundangi dirinya atas nama cinta modern, segala janji di khianati atas nama kenafsuan

Hari masih seperti hari biasa, saling berkabar dan berkelakar, adalah insan-insan yang memuliakan cinta demi kelak bersama, mulianya cinta di mulai dari senyum yang mengetuk hati berulang kali

Masih ingatkah awal kita bernada hingga hati bergetar merestui perjumpaan kita?

Dari tangisan-tangisan angin yang mengelabuiku, aku masih saja mengingat dan merinduimu, sebab cintaku teruntukmu ingin ku bawah sejauh mungkin

Sejauh adam dan hawa melangkah untuk di pertemukan, bahkan sejauh mungkin seperti sang sufi yang melamun jauh di tinggal pergi sang kekasihnya.

Tapi resapi dan rasakan rinduku ini, setiap kata adalah do’a dan setiap rinduku adalah pujian, ya pujian, sebab tanpa rindu,cinta hanyalah pemanis belaka.

Kekasih berbuat baik atas nama cintaku

Sebab di atas sajakku aku menggoreskan kerinduan dalam sajak-sajak yang kau saksikan ini

Abadi kekasih.

Kedigdayaan Cinta
KOLOM

Oleh Ionion Kedigdayaan Cinta Ku sediakan Telinga untuk…