METRUM.ID – International Relations Office (IRO) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) kembali menggelar Global Connection Program pada Kamis (27/3/2025). Acara ini dihadiri oleh 30 peserta, terdiri dari mahasiswa, staf, dan volunteer IRO yang tertarik mengeksplorasi kesempatan studi dan magang internasional.
Kegiatan ini merupakan forum dialog interaktif berbahasa Inggris yang bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa terkait berbagai program global. Program ini juga menjadi agenda rutin bulanan yang telah berlangsung sejak Februari 2025.
Acara ini menghadirkan beberapa pembicara yang merupakan penerima berbagai program global, di antaranya:
Timothy Ravis – Mahasiswa penerima Fulbright-Hays DDRA (Doctoral Dissertation Research Abroad) Award dari Cornell University, USA.
Noya Letuna – Dosen FISIP UNDANA, penerima beasiswa LPDP Batch 1 untuk S3 di Belanda tahun 2023.
Andreas Ayup – Mahasiswa FISIP, penerima beasiswa magang GVH International Internship di Singapura tahun 2024.
Yoseph Ricardo Bessie – Mahasiswa FKIP-Bahasa Inggris, alumni SEA TEACHER Batch 10.2 di Filipina tahun 2025.
Paulus R.A Ully – Mahasiswa FST, penerima Special Audit Student di Jepang tahun 2024.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Head of International Relations Office (IRO), staf dan volunteer IRO, serta mahasiswa dari berbagai fakultas UNDANA.
Motivasi dan Kiat Sukses ke Luar Negeri
Dalam sesi diskusi, para pembicara berbagi pengalaman dan strategi sukses mengikuti program internasional.
Salah satu tantangan utama dalam program global adalah kendala bahasa. Timothy Ravis, mahasiswa Cornell University, menegaskan bahwa hal ini tidak boleh menjadi penghalang bagi mahasiswa Indonesia.
“Language barrier pasti akan terasa, tapi jangan minder. Penutur asli sangat memahami kondisi ini dan tidak mempermasalahkannya. Di negara seperti Amerika, mereka sangat memaklumi bahwa pelajar dari negara yang bukan penutur asli bahasa Inggris biasanya memiliki aksen tertentu yang bisa mempengaruhi pemahaman saat berbicara. Namun, ini adalah hal yang normal dan bisa diatasi dengan latihan,” jelas Timothy.
Hal serupa juga disampaikan oleh Paulus R.A Ully, yang pernah mengikuti program di Jepang.
“Jangan kecil hati dan tetap semangat dalam mengatasi kendala bahasa. Mereka tidak mengharuskan kita sempurna dalam bahasa mereka. Yang terpenting adalah kita mau belajar dan berusaha. Untuk kendala budaya, saya selalu berpegang pada prinsip ‘di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’. Dengan menghormati budaya setempat, kita bisa beradaptasi lebih baik,” ujarnya.
Selain berbagi pengalaman mengenai studi dan magang di luar negeri, Noya Letuna menyoroti isu perubahan iklim serta bagaimana media digital dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran mengenai topik tersebut.
“Penelitian saya membahas bagaimana kita bisa menyampaikan pesan tentang perubahan iklim kepada generasi berikutnya. Kalian semua menggunakan media sosial, bukan? Tapi apakah kalian sering melihat informasi tentang perubahan iklim dalam bahasa kalian sendiri? Tidak banyak, bukan? Itu sebabnya saya ingin meneliti bagaimana pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat menyampaikan pesan tentang perubahan iklim secara lebih efektif kepada generasi muda,” ungkap Noya.
Menurutnya, media digital memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi mengenai perubahan iklim, terutama bagi generasi muda di wilayah Indonesia Timur yang masih kurang mendapatkan akses terhadap isu ini.
Tujuan dan Manfaat Global Connection Program
Program ini diinisiasi oleh IRO UNDANA untuk:
Memotivasi mahasiswa agar lebih bersemangat mengejar peluang global di luar negeri.
Meningkatkan keterampilan bahasa Inggris serta pemahaman tentang program internasional.
Membangun jejaring antara mahasiswa UNDANA dengan alumni serta peserta program global lainnya.
Pelaksanaan dan Evaluasi Program
Agar program ini berjalan efektif, pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:
Penyebaran informasi melalui media sosial dan platform resmi UNDANA.
Broadcast informasi melalui kanal komunikasi resmi kampus.
Pemantauan dan evaluasi, dengan mengumpulkan umpan balik dari peserta untuk meningkatkan kualitas program di masa depan.
Sebagai program rutin bulanan yang telah dimulai sejak Februari 2025, Global Connection Program menjadi wadah bagi mahasiswa UNDANA untuk mendapatkan wawasan, inspirasi, dan motivasi dari para alumni serta peserta program internasional. Dengan semangat belajar dan kesiapan menghadapi berbagai kendala, mahasiswa diharapkan dapat semakin percaya diri untuk meraih peluang global di masa depan.